Light in the Dark - Episode 3
Peringatan:
Cerita ini adalah karangan dari penulis dan sifatnya hanya fiksi. Tidak bermaksud merugikan pihak tertentu.
Cerita:
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Lewis yang tanpa sengaja masuk ke dalam dunia fantasi bernama Xentåura. Awalnya, Xentåura adalah dunia yang damai dan tentram. Seiring berjalannya waktu, munculah seorang yang bernama Zhúivan yang jahat.
Zhúivan menciptakan Völgher—monster pembunuh—yang tidak memiliki perasaan.
Di Xentåura, Lewis bertemu dengan Nico, Jenson, Sebastian, dan Daniel. Mereka berlima akhirnya sepakat untuk memusnahkan para Völgher secara bersama-sama.
Tokoh Utama:
Lewis Hamilton
Nico Rosberg
Jenson Button
Sebastian Vettel
Daniel Ricciardo
Cerita ini adalah karangan dari penulis dan sifatnya hanya fiksi. Tidak bermaksud merugikan pihak tertentu.
Cerita:
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda bernama Lewis yang tanpa sengaja masuk ke dalam dunia fantasi bernama Xentåura. Awalnya, Xentåura adalah dunia yang damai dan tentram. Seiring berjalannya waktu, munculah seorang yang bernama Zhúivan yang jahat.
Zhúivan menciptakan Völgher—monster pembunuh—yang tidak memiliki perasaan.
Di Xentåura, Lewis bertemu dengan Nico, Jenson, Sebastian, dan Daniel. Mereka berlima akhirnya sepakat untuk memusnahkan para Völgher secara bersama-sama.
Tokoh Utama:
Lewis Hamilton
Nico Rosberg
Jenson Button
Sebastian Vettel
Daniel Ricciardo

(Episode 3 - Bertarung)
Gwen terus melangkahkan kaki ke depan dengan pelan. Senapan yang dia pegang diarahkan ke arah Völgher yang berdiri menantang dengan tatapan mata tajam. Dengan kedua mata yang fokus membidik, Gwen merasa sangat marah. Völgher yang berdiri beberapa meter di depannya bersiap untuk menyerang. Cakar tajam mulai terlihat. Lewis yang melihat Gwen saat akan bertarung menjadi panik. Jantungnya bahkan berdetak lebih kencang.
“Menyingkirlah!” Gwen membentak. Satu tembakan dilepaskan dan mengenai pundak kiri Völgher. Tembakan tersebut membuatnya sedikit terpental, namun tidak berdampak besar. Völgher kembali bangkit.
Gwen menurunkan senapannya, raut wajahnya sedikit cemas. Rasa cemas muncul karena di belakangnya ada Lewis dan kakeknya. Dia sedang memikirkan strategi untuk mengalahkan Völgher dengan cepat. “Aku harus segera memusnahkan Völgher ini!”
Kini giliran Völgher yang melakukan serangan balik. Dia berlari sangat cepat menuju Gwen. Melalui serangan ini sudah pasti Gwen tidak punya pilihan lain untuk menghindar. Satu serangan Völgher sudah cukup membuat Gwen terkapar. Senapan yang dibawanya terlempar beberapa meter darinya. Gwen mencoba menjaga jarak aman. Meski begitu dia tidak sempat melakukan pertahanan. Serangan kini kembali dilancarkan. Leher Gwen dicekik oleh Völgher hingga dirinya terangkat ke atas. Gwen sudah berada dalam situasi bahaya. “Sial ....”
“Argggh ....” Völgher melempar Gwen jauh ke arah pepohonan. Situasi yang dialami Gwen pada saat ini sangat memprihatinkan. Kondisinya amat sangat lemah, pernapasannya mulai sesak. Di sisi lain Lewis merasa bingung. Dia mencoba berpikir untuk menolong Gwen dan mengalahkan keganasan Völgher. Ini adalah kali pertama dia bertemu dengan makhluk aneh dengan kemampuan bertarung yang tinggi.
“Aku harus bagaimana ini?” Lewis berkata dalam hati. Dia tidak ingin ceroboh dalam bertindak yang bisa membuatnya dalam bahaya. “Tidak ada pilihan lain, aku harus melawan monster itu dengan sangat cepat!”
Völgher kembali mengaum. Terlihat jika dirinya akan melancarkan serangan kembali. “Argggh ....”
Völgher berjalan perlahan mendekati Gwen yang terkapar. Gwen hanya terlihat pasrah akan hal ini. Tiba-tiba sebuah lemparan batu tepat mengenai kepala Völgher. Pandangannya pun teralihkan ke arah lemparan batu tersebut. Ternyata yang melempar batu adalah Lewis. Dirinya tidak tega melihat perlakuan Völgher terhadap Gwen. Dengan memberanikan diri, Lewis berjalan mendekat. Tangannya menggenggam batu yang siap menjadi senjatanya. “Jadi, kau ini apa?”
Lewis dan Völgher berdiri saling menatap. Keduanya sedang melihat celah untuk menyerang. Kemampuan bertarung Völgher sudah diketahui Lewis. Dia tahu jika Völgher mengandalkan kecepatan berlari dan menjadikan cakar di jari-jarinya sebagai senjatanya. Lewis memilih menunggu serangan daripada menyerang terlebih dahulu demi menjaga situasi aman. Benar, Völgher menyerang terlebih dahulu. Dia berlari sangat cepat seperti saat melawan Gwen. Lewis bersiap menghadapi serangan cepat Völgher. “Dia datang ....”
Melalui cakar tajam di jari-jarinya, Völgher memberi serangan pertama. “Hrrr—”
Untung saja Lewis sudah siap menghadapi serangan ini. Dengan sigap, Lewis berhasil menghindar. Batu yang dipegangnya bersiap untuk dilemparkan. Jarak antara dirinya dan Völgher hanya sekitar kurang dari tiga meter. Lemparan batu yang dilepaskan Lewis tepat mengenai kening Völgher. Darah pun keluar bercucuran.
Pembuat:
Beňy
Genre:
Aksi, Horor, Fantasi
Daftar Episode:
» Episode 1 - Dunia Xentåura
» Episode 2 - Datangnya Völgher
» Episode 3 - Bertarung
Beňy
Genre:
Aksi, Horor, Fantasi
Daftar Episode:
» Episode 1 - Dunia Xentåura
» Episode 2 - Datangnya Völgher
» Episode 3 - Bertarung
Light in the Dark - Episode 3
Reviewed by Beny Oki Sugiarto
on
11/28/2017 02:23:00 AM
Rating:

Halo, teman-teman!
BalasHapusBertemu lagi dengan saya. Kali ini saya membagikan sebuah cerita bersambung yang dibintangi para pembalap F1. Bisa dikatakan jika episode 3 ini terkesan sangat pendek.
sebagai orang sunda, susah banget baca Völgher hahaha
Hapuslain kali, bikin pake nama temen2 blogger dong *permintaan macam apa ini* wkwkwk
OK, aku tampung dulu masukannya. Sebenarnya sih aku sering pakai nama para blogger buat dijadiin tokoh cerita.
Hapusnah setuju tuh sama mbak vanisa
Hapuspake nama temen2 blogger lain hehe
Ditunggu sambungannya....
BalasHapusOK, baiklah.
HapusTernyata tekhnik menunggu serangan yang di lakukan Lewis menguntungkan, kening Volgher terkena lemparan jitu lewis
BalasHapusKalo gini enak bcanya dari yang pertama dulu
BalasHapusbiar lebih tau ceritanya
lanjut terus mas beny, certia2 begini.
lampu dalam kegelapan pasti kisahnya bakal banyak bumbu seremnya dong nih.
BalasHapusBukan lampu, Mang!
HapusAduh kenapa pakai batu, kenapa tidak pakai golok atau air keras biar kelihatan saktinya gitu :)
BalasHapusGoloknya di dalam rumah dan belum diambil, Mas.
HapusKeren ceritanya
BalasHapusBtw aku cukup kesusahan sih melafalkan nama tokohnya
Hahaha ��
Aga gimana baca ini : Völgher
BalasHapusSusah gitu..haha
Ganti dengan yang mudah aja, Mas :D
Gimana ya rasanya kena lemparan batu ya, nyut-nyut pasti tuh..
Kirain mau dilanjutin sampe kelar, Mas?
Panjang sepertinya ini cerita. Ditunggu lanjutannya..
saya bacanya polger gitu aja hahaha
HapusKalo dilempar batu pasti nyut-nyutan. Iya, cerita ini akan panjang soalnya dibuat per bagian.
HapusLewis terkena kan,,," coba kalo nyerang terlebih dahulu dgn cara babibuta, mungkin volghr tidak sempet menyerang...
BalasHapusJadi pengn nunggu cerita berikutnya nihh..
seru mantap nih dibikin animasinya bang
BalasHapusWah, berat ini.
HapusSaya selalu kangen dengan cerita2 karya mas Ben. Seru dan penuh dengan petualangan.
BalasHapusMonggo dilanjut, mas.
Seperti ya cerita ini juga pernah saya baca di blognya Mas Ben yg dulu. Hehe
Makasih, Kang Jek. Iya, ini dulu pernah diposting di blog lama yang sudah hilang itu. Ini cuma kelanjutannya saja, belum selesai juga.
Hapusarghhhh aku terkena serangan
BalasHapusaku pingin liat itu klo di filmkan gimana
serius
Siapa ya yang mau jadi sutradara? Ha ha ha.
Hapus